Minggu, 10 Maret 2013

SECRET LOVE STORY [Chapter 1 : First I looking You]







Title                 : Secret Love Story
Chapter 1 (First I Looking You)


Author             : Kang Hyun Hae


Gagasan Ide    : Lee Jae Hyun

Credit Pict by  : Lee Jae Hyun

Cast :
Cho Kyu Hyun

Kang Hyun Hae

Lee Jae Hyun a.k.a Kyu Hyun Noona

Kang Seung Hyun a.k.a Hyun Hae Ajhussi

Seorang gadis dengan piyama biru bermotif bunga masih terlelap dalam tidurnya. Setengah wajahnya terbenam diantara bantal dan boneka yang dipeluknya. Sedangkan selimut yang semalam dia pakai, telah terjatuh ke lantai berteman dingin.

Gadis itu menyipitkan mata saat seberkas cahaya matahari menyilaukan matanya. Dia mendengus kesal, lalu bangun dari tidurnya dan berjalan ke arah jendela. Menutup gorden berwarna cream itu, lalu kembali ke tidurnya. Dan tak lupa memeluk boneka teddy bear kesayangannya.

Tak lama kemudian, seorang pria dengan tubuh tinggi yang tegap serta matanya yang seperti mata elang, memasuki kamar gadis itu tanpa permisi. Pria itu berjalan menuju jendela, lalu menyingkap gorden yang baru saja di tutup.

“Cepat bangun!” perintahnya yang dibalas dengan dengungan kecil gadis itu. Dia memungut selimut yang terjatuh, melipatnya menjadi dua bagian lalu menyelimuti kaki gadis itu, “Cepat bangun! Dasar gadis malas!”

Merasa tak ada balasan, pria itu lantas duduk di tepian tempat tidur. Membelai rambut kecokelatan gadis itu, kemudian mencium keningnya,“Hyun Hae-ya ayo bangun!”

“Berisik!” gerutu Hyun Hae-gadis itu.

“Hei! Jika dalam hitungan kesepuluh kau belum bangun! Jangan harap dapat jatah makanan hari ini!!”

Mendengar ancamannya itu, Hyun Hae segera bangun dengan mata yang sedikit terpejam,“Aku masih mengantuk. Lima menit lagi Ajhussi.. Boleh ya?”

“Tidak! Hari ini kau harus menemaniku berbelanja kebutuhan kita selama satu minggu.”

Hyun Hae mendengus kesal, lalu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 8 KST,“Ini masih pukul 8.”

“Cepat bangun dan rapikan tempat tidurmu. Dan jangan lupa membuka jendelanya. Kamarmu sedikit bau dan pengap!”

Pria yang di panggil Ajhussi itu keluar dari kamar Hyun Hae. Sebenarnya dia tidak pantas di panggil Ajhussi di umurnya yang masih 27, apalagi wajah tampannya tak nampak tua.
Dia adalah adik dari ibu Hyun Hae. Orang tua Hyun Hae menitipkannya padanya sebelum kecelakaan itu terjadi dan merenggut nyawa mereka. Dan saat ini, mereka hanya tinggal berdua. Bibi yang membantu mereka memasak hanya datang disaat harus memasak, setelah itu dia akan pergi.

“Kau sudah siap?”

“Bibi Jung mana?”

“Dia sudah pulang. Ayo! Kita harus segera berangkat. Pukul 1 nanti aku harus ke rumah sakit.”

Keduanya berjalan menuju mobil yang di parkir di halaman rumah. Mengunci pintu sebentar, lalu berangkat menuju pusat pembelanjaan.
Pria itu bernama Kang Seung Hyun. Dia seorang dokter spesialis kanker yang bekerja di SEOUL NATIONAL UNIVERSITY HOSPITAL. Diusianya yang sudah hampir mencapai kepala tiga, harusnya dia telah memiliki seorang gadis yang akan di jadikan istri. Sebenarnya, tak jarang gadis-gadis berusaha memikat hatinya. Namun, semua itu ditolak dengan alasan bahwa dia ingin fokus pada karirnya dan menjaga Hyun Hae.

~oOo~

Noona! Ayo cepat sedikit!” gerutu seorang Pria dari dalam mobil. Pria dengan t-shirt berwarna abu-abu menautkan kedua alisnya. Merasa kesal karena orang yang ditunggu tak kunjung keluar.

“Tunggu sebentar!” terdengar teriakan seorang Gadis dari dalam rumah. Dan tak lama kemudian, seorang Gadis dengan mini dress berwarna sky blue keluar dari pintu utama dengan terburu-buru.

“Selalu saja begitu! Membuatku menunggu terlalu lama!” dengus Pria itu lagi.

“Maaf,” jawabnya singkat. Gadis itu hanya tak ingin berlama-lama berdebat dengan adiknya itu. Bukan karena mengalah, tapi Gadis itu tahu bahwa dia tak akan menang melawan adiknya.

“Kita akan pergi kemana?”

Dongdaemun.”

“MWOYA!? Kita akan kesana!?”

“Kenapa kaget begitu?!” Jae Hyun-gadis itu- menaikkan sebelah alisnya melihat Kyu Hyun-pria itu- menampakkan ekspresi terkejut.

“Noona tahu? Aku rela bangun pagi-pagi demi mengantarmu ke suatu tempat. Aku berharap tempat itu penuh dengan makanan. Tapi, ke Dongdaemun adalah hal buruk untukku.”

“Disana juga banyak makanan, bukan? Kau bisa membelinya sesukamu.”

“Aku sedang tak ingin kesana! Tempat itu membosankan!”

“Sudahlah. Kau hanya perlu menyetir dan menemaniku.”

“Huh! Jika tahu begini aku tak akan bangun dan lebih memilih berpura-pura tidur!”

~oOo~

Hyun Hae dan Seung Hyun turun dari dalam mobil dan segera memasuki mall tujuan mereka. Mereka terlihat seperti pasangan kekasih meski umurnya terpaut 7 tahun dengan umur Seung Hyun. Rambut kecokelatan Hyun Hae yang dibiarkan terurai bergoyang-goyang mengikuti irama langkah sang empunya. Bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri menyaksikan beberapa orang yang lalu lalang di depannya.

Ajhussi disini banyak sekali gadis-gadis cantik. Apa kau tak ingin memilihnya satu saja?”

“Tidak.”

“Kalau begitu, apa kau mau aku yang memilihkannya?”

“Tidak juga.”

“Huh! Kau payah! Jika kau tak segera mencari seorang istri, kau akan menjadi perjaka tua. Kau mau?”

“Biar saja. Lagipula selama ini kebanyakan para gadis yang menghampiriku. Jadi, aku tak perlu bersusah payah mencarinya.”

“Percuma saja jika banyak gadis yang menghampirimu tapi kau menolak semuanya. Huh! Padahal mereka cantik.”

Seung Hyun hanya tersenyum mendengar celotehan Hyun Hae.

“Apa Ajhussiku ini seorang gay?” pikir Hyun Hae yang mulai aneh.

“Dan yang pasti aku bukan seorang gay. Hanya saja aku belum menemukan wanita yang cocok,” ucap Seung Hyun seolah mengerti apa yang dipikirkan keponakannya itu.

Hyun Hae terkekeh seraya menganguk-anggukan kepalanya. Matanya mengerling nakal pada Seung Hyun lalu melingkarkan lengannya di lengan Seung Hyun.
Setelah sampai di bagian kebutuhan sehari-hari, Hyun Hae segera mengambil keranjang dorong dan memilih barang-barang yang mereka butuhkan.

10 menit berlalu, dan rasa bosan mulai menyerangnya. Ya, ini bukanlah tempatnya. Tempat yang disukai Hyun Hae adalah toko buku atau toko boneka. Dan disini, merupakan tempat yang membosankan untuknya.

Ajhussi, aku ingin ke toko buku, boleh ya?”

Setelah berpikir agak lama, akhirnya Seung Hyun mengizinkannya,“Baiklah. Jika sudah selesai kau harus menungguku disini.”

Hyun Hae mengangguk dan segera pergi dari tempat itu.

~oOo~

Kyu Hyun merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Raut wajah kesal masih menetap di wajah tampannya dan itu sama sekali tidak mengurangi kadar ketampanannya. Karena bagaimana pun ekspresi wajahnya, dia tetap Pria yang tampan dan manis. Pria itu mendesah kecil, sebentar melihat jam tangannya, lalu menatap sekeliling mencari resto untuk sekedar minum atau makan. Karena itu lebih baik daripada harus menemani Jae Hyun berbelanja.

Noona, aku ingin mencari makan. Perutku lapar. Noona bisa belanja sendiri, kan?”  rengek Kyu Hyun-Pria itu.

“Baiklah. Jangan pernah berniat meninggalkanku seperti waktu itu! Arraseo!?”

Kyu Hyun mengangguk lalu mencium kening Noonanya. Setelah Kyu Hyun pergi, Jae Hyun melanjutkan langkahnya.

~oOo~

Hyun Hae melangkahkan kakinya menuju rak buku fiksi. Matanya sibuk membaca setiap judul buku yang berjejer dihadapannya. Memilih salah satu, membaca sinopsisnya, kemudian meletakkannya kembali saat dia merasa tak cocok dengan buku itu.

Tak berapa lama kemudian, ditangannya telah terkumpul lima buku fiksi dengan judul yang berbeda-beda. Dia berjalan ke kasir untuk membayarnya.

Drrtt.. Drrtt...
Hyun Hae segera meraih ponselnya dan mendapati nama Seung Hyun tertera disana.

“Kau dimana? Segera kembali! Aku telah selesai.”

“Baiklah. Aku juga sudah selesai. Tunggu aku.”

Seung Hyun menutup flat ponselnya, dia melirik seorang gadis yang berdiri tepat disampingnya dengan belanjaan yang tak kalah banyak dengannya. Gadis itu terlihat manis dengan mini dress berwarna Sky Blue dan rambut hitam yang dikuncir kuda. Sebenarnya, dia akan terlihat lebih cantik jika kuncirannya di buka dan membiarkan rambutnya terurai. Setidaknya itu akan menambah poin plus dimata Seung Hyun.
Seung Hyun melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya, mendengus sebentar lalu berjalan meninggalkan gadis tak dikenalnya itu.

“Ya! Hyun Hae-ya! Kau dimana? Lama sekali, huh! Kutunggu kau di parkiran!” gerutu Seung Hyun lalu segera memutuskan sambungannya tanpa mendengar jawaban Hyun Hae.

Jae Hyun berkali-kali mencoba menghubungi Kyu Hyun, namun tak ada jawaban. Pesan singkatnya pun juga tak di balas. Dan entah di panggilan keberapa, akhirnya sambungan itu terjawab.

“Ya! Kenapa kau baru menjawab teleponku, huh?! Kau dimana? Aku sudah selesai.”

“Aku sudah di mobil. Mianhae, tadi aku sedang tidur, jadi tak mendengar panggilanmu.”

“Arraseo. Aku segera kesana. ”

Jae Hyun melangkahkan kakinya dan tak lupa membawa barang belanjaannya. Tangannya merasa ada yang aneh saat membawa kantong plastik itu. Berat. Padahal barang yang dia beli cukup sedikit dan ringan. Jae Hyun menghentikan langkahnya sejenak, membuka kantong plastik dan melihat isinya. Matanya terbelalak saat melihat semua barang itu bukan miliknya. Dan.. Apa itu!? Celana dalam pria!?
Dia mempercepat langkahnya. Matanya mencari sosok pria yang berdiri disampingnya tadi. Pasti! Pasti barangnya tertukar dengan barang pria itu!

“Hei kau!” Teriak Jae Hyun pada pria yang tak lain adalah Seung Hyun. Seung Hyun tetap berjalan tanpa memperdulikan panggilan Jae Hyun yang sebenarnya untuk dirinya.

“Hei! Tuan yang memakai baju berwarna merah! Tunggu aku!”

Seung Hyun menghentikan langkahnya karena merasa panggilan itu untuknya, lalu memutar tubuhnya dan melihat Jae Hyun berdiri tak jauh darinya dengan nafas yang memburu.

“Aku?” Tanya Seung Hyun sambil menunjuk dirinya sendiri.

“Iya, kau! Siapa lagi?! Kau sengaja menukar barangku dengan barangmu, kan!? Kau sengaja melakukannya, kan!? Ayo cepat jawab!”  cecar Jae Hyun hampir tak bernafas.

Seung Hyun menaikkan sebelah alisnya, merasa bingung atas celotehan Jae Hyun yang tak dimengerti,“Maksudmu?”

“Jangan berpura-pura bodoh! Kau pikir aku tak tahu ide busukmu!?” Jae Hyun menghela nafas sejenak, lalu membuka kantong plastik dan mengambil 'barang' milik Seung Hyun,“Ini! Ini celana dalam baru milikmu kan?! Kau sengaja menukarnya ya!?”

Seung Hyun melebarkan matanya, membuka kantong plastik yang dipegang dan kembali terkejut saat barang itu memang bukan miliknya,“Kembalikan barangku! Kau yang sengaja menukarnya! Kau sengaja berdiri disampingku agar kau bisa menukar barangmu dengan barangku. Iya, kan!?”

“Hei! Aku ini wanita, untuk apa aku mengambil barangmu! Apalagi mengambil barang seperti ini! Celana dalam macam apa ini!?? Kenapa warnanya mengerikan sekali? Kuning!”

“Apa urusanmu!? Kau itu seorang wanita, tak sepantasnya kau berbicara seperti itu. Huh! Kukira tadi kau itu seorang gadis manis, tapi dugaanku salah. Kau lebih mengerikan dari yang kubayangkan!”

“Jaga ucapanmu! Aku ini gadis manis, tapi aku tak bisa bersikap manis pada pria menyebalkan sepertimu! Dasar gila!”

“Ya! Kau bilang aku gila!? Jaga ucapanmu!”

“Kau memang gila! Jika tidak, bagaimana mungkin kau akan menukar barangku dengan barangmu!”

“Kau ini wanita, tapi lidahmu lebih tajam dari pedang samurai!”

“Memangnya kenapa? Apa hakmu menghakimiku seperti itu!?”

Seung Hyun semakin kesal dibuatnya. Dia menatap tajam Jae Hyun seperti ingin membunuhnya. Ingin rasanya dia menerkam gadis itu. Hanya saja, pesona gadis itu sedikit meluluhkan hatinya dan memang, dia telah terpikat padanya saat gadis itu berdiri disampingnya.

Ajhussi..!” Teriak Hyun Hae saat melihat dia beradu mulut dengan Jae Hyun.

Keduanya menoleh ke sumber suara.

Ajhussi?! Jadi gadis itu memanggilmu dengan sebutan Ajhussi? Pantas saja, wajahmu memang seperti seorang Ajhussi.”

“Kau! Jaga ucapanmu! Dia itu keponakanku!”

Hyun Hae hanya mematung melihat mereka kembali beradu mulut. Ada sedikit kecewa yang dia rasakan karena Seung Hyun tak ingin mengalah pada seorang gadis.

“Nona! Beritahu Ajhussimu ini untuk menjaga sikapnya. Dan ajarkan ilmu sopan santun padanya.”

“Ada apa ini?” Tanya Kyu Hyun yang entah sejak kapan telah berdiri disamping Jae Hyun.

“Pria ini telah menukar barangnya dengan barangku. Dan kau lihat? Dia sengaja menukarnya dengan barang ini!”

“Celana dalam?” Lirih Kyu Hyun dengan tawa yang hampir meledak.

“Sudah kubilang aku tak menukarnya! Kau ini!”

“Sudah hentikan! Eonni, mana barang kami dan Ajhussi, mana barangnya?”

Mereka memberikan barangnya pada Hyun Hae, lalu Hyun Hae segera menukarnya.

“Maafkan Ajhussiku.” Sesal Hyun Hae seraya membungkukkan sedikit badannya.

“Maafkan Noonaku juga.” Sesal Kyu Hyun seraya membungkukkan sedikit badannya.

“Ayo kita pergi!” Hyun Hae meraih lengan Seung Hyun dan segera berlalu dari tempat itu.

~oOo~

Setelah tiba di rumah. Amarah Seung Hyun masih belum reda. Rasa kesal itu masih menjalar, mengalahkan rasa kagum pada gadis itu.

“Jadi apa masalahnya?”

“Entahlah. Tiba-tiba saja gadis itu datang kepadaku dan menuduhku seperti itu. Dan yang membuat aku malu, dia mengangkat tinggi-tinggi barang pribadiku.”

“Maksud Ajhussi celana dalam?”

Seung Hyun mendelik kesal “Tak perlu menyebutkannya.”

Hyun Hae menutup mulutnya menahan tawa. Baru kali ini dia melihat ekspresi kesal di wajah Seung Hyun.

“Dia wanita. Seharusnya Ajhussi mengalah.”

“Aku sudah mengalah. Tapi dia tetap menyulut emosiku. Jika wajahnya tak secantik itu, tentu aku akan menghardiknya habis-habisan!”

“Mwoya? Cantik? Ajhussi menyebut kakak itu cantik?” Tanya Hyun Hae tak percaya.
Seung Hyun menyeringai dan mengusap tengkuk lehernya. Merasa gugup saat dirinya menyadari bahwa inilah kali pertama dia memuji seorang gadis.

“Jadi Ajhussi menyukainya?!”

Seung Hyun mengerlingkan matanya, sebentar kemudian mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum.

“Kyaaa…!! Akhirnya Ajhussiku  jatuh cinta!” pekik Hyun Hae dan sukses mendapat pukulan kecil di kepalanya.

“Gadis nakal! Berhenti menggodaku!”

Hyun Hae menutup mulutnya, menahan tawa yang hampir pecah lalu segera berlari ke kamarnya, “Akan kucari tahu siapa nama gadis itu. Ini demi kau Ajhussi!” teriaknya sambil berlari lalu menjulurkan lidahnya sebelum memasuki kamar.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar