Minggu, 17 Februari 2013

FanFiction (You're My Dream) Part 2

Author : Novi elf’Clouds-Sparkyu a.k.a Novira Dwi Prapti

Twitter : @cloudsSparkyu

Main Cast : 

Yesung

Cho Kyuhyun

Novi elf’Clouds-Sparkyu a. k.a Song Hyun Ra

Kang Hyun Hae

Genre : Romance





Lebih baik aku yang sakit. Daripada melihatmu meneteskan air mata demi orang pengecut sepertiku yang tidak bisa mengungkapkan kebenaran. Bahkan aku menghindarimu karena terlalu takut melihatmu menangis.

Yesung



Aku selalu membayangkan kelak kau menjadi milikku. Tapi semua hanya ada dalam mimpiku. Tanpa aku tahu apa mimpimu yang sebenarnya. Karena aku tidak ingin mendengar bahwa impianmu dia bukan aku.

Cho Kyuhyun



Kau tidak bisa mengerti rasanya menjadi diriku. Dan kau juga tidak akan mengerti seberapa menderitanya aku hidup dalam kebohongan dan ketidak tahuan tentang dirimu.

Song Hyun Ra


Apa ini yang Kau sebut cinta Tuhan ? Mencintai seseorang yang tidak bisa aku miliki. Terasa sangat 'sakit'. Mengapa aku harus bertemu dengamu jika aku tidak bisa mendapatkan perasaanmu.

Kang Hyun Hae




HAPPY READING ^^





Author pOv







"Chagi, kau ingin ikut ke Jepang bersamaku ?". Terlihat namja itu duduk disamping yeoja yang rambutnya hitam tergerai indah. Namja itu berkulit putih susu dan memiliki wajah yang sangat tampan. Bahkan namja itu sangat populer di kampusnya.

"Eoh, kenapa mendadak sekali oppa ? memangnya untuk keperluan apa kesana ?". Yeoja itu tampak merapikan buku-bukunya yang sejak tadi enggan untuk dibereskan. Pelajaran Shin Songsaengnim telah usai sejak 2 jam yang lalu. Dan Kyuhyun mendatangi Hyun Ra setelah jam mata kuliahnya usai.

"Untuk bertemu dengannya. Kau harus ikut".

"Dia siapa Oppa ?". Raut wajah yeoja itu terlihat tegang. Entahlah apa yang yeoja itu rasakan sekarang.

"Apa dia yeojachingumu yang lain ?".

"hahahaha. Ra-ya, yeojachinguku hanya kamu. Kau lucu sekali Ra-ya". Kyuhyun terkekeh pelan melihat aksi yang ditunjukkan Hyun Ra. Dia mengacak-acak pelan rambut yeoja yang sudah menjadi kekasihnya selama 3bulan terakhir ini.

"Lalu siapa Oppa ?". Kyuhyun tidak segera menjawab pertanyaan Hyun Ra. Dia menarik tangan yeoja itu keluar dari ruang kelas Hyun Ra.

"Mantan namjachingumu". Sesaat suara Kyuhyun terdengar ditelinga Hyun Ra setelah mereka sampai disebuah kursi memanjang dibawah sebuah pohon besar yang tampak rindang. Mereka berdua sama-sama terdiam. Terbawa oleh imajinasi mereka.

Hyun Ra ingin mengatakan sesuatu, namun dia enggan dan mengurungkan niatnya. Kyuhyun membenarkan posisi duduknya.

"Lusa adalah konser terakhirnya". Hyun Ra kaget mendengar ucapan Kyuhyun. Pikiran-pikiran yang bergelanyut di otaknya yang sejak tadi ia tahan akhirnya memuncak dan tidak dapat dia kendalikan. Hatinya yang memilih untuk mengambil sikap saat otaknya sudah tidak dapat mencerna dengan benar.

"Waeyo ? kenapa menjadi konser terakhirnya ? bukankah dia sangat terkenal di Jepang dan dia mendapat julukan 'art of voice' ? 6bulan masa berkariernya, kenapa harus berakhir ? bagaimana mungkin itu terjadi oppa ? jebaaal. Jelaskan semuanya padaku".

Kyuhyun tidak menjawab pertanyaan Hyun Ra yang sejak tadi tidak terkontrol untuk keluar. Dia memilih untuk tersenyum pada Hyun Ra. Mengacak pelan rambutnya yang hitam panjang. Namja itu memeluk Hyun Ra.

"Aku tidak pernah mendengar dari bibir mungilmu secara pasti tentang satu hal. Siapa mimpimu ? Aku atau dia ?"




>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>








Jepang memang Negara yang indah. Teknologi yang canggih dan banyak gedung pencakar langit yang menjulang indah. Sepasang kekasih terlihat sedang berjalan beriringan. Kyuhyun dan Hyun Ra. Ya, mereka telah tiba di Jepang. Terlihat sekali wajah mereka tegang. Seperti terjadi sesuatu diantara mereka.

Mereka memasuki sebuah apartemen mewah. Desain interior dan barang-barang mewah lainnya menjadi pelengkap kemewahan. Apartemen itu memiliki dua tempat tidur yang letaknya berjauhan.

"Oppa, apa kau yakin tidak akan menonton konsernya nanti malam ?".

"Aniya, aku akan memberi waktu untukmu Ra-ya, jadi nikmatilah konsernya".

"Gomawo oppa".

"Ne, cheonma. Aku harap kau bisa mempunyai jawabannya".

"Mwo ? tentang apa Oppa ?".

"kkkkkk~ , kau harus bersiap-siap menonton konser itu chagi"

"yaak Oppa !! masih tersisa 7 jam lagi sebelum konser dimulai. Aku tidak suka menunggu". Hyun Ra menautkan bibirnya. Kyuhyun tersenyum melihat tingkah yeoja itu. Dia memeluk Hyun Ra erat.

"Aku tidak tahu, setelah ini aku bisa memiliki dan memelukmu seperti ini atau tidak. Jadi biarkan aku seperti ini"

~~~~~

Percuma jika aku tetap mempertahankanmu.
Kau akan semakin menjauh.
Percuma aku terus memegang tanganmu.
Kau pasti akan menepisnya.
Tidak cukupkah waktu yang aku sertakanmu didalamnya ?
Masihkah dia mimpimu ?



~~~~~~





Author pOv End







Song Hyun Ra pOv







Banyak sekali penonton yang datang malam ini. Tentu saja sejak awal debut Yesung langsung membuming dan sangat terkenal karena suara emasnya. Semua kursi penonton sudah terisi penuh. Beruntung Cho Kyuhyun menyebalkan itu membelikanku tiket VVIP. Aku bisa melihat Yesung dari jarak dekat.

Tapi siapa yeoja yang bersamanya tadi ? kenapa dia tidak menatap wajahku dan berbicara denganku disisi yang berbeda ? Dan terlihat kosong.


Flash back On ~~~~


Aku ingin bertemu dengan namja itu sebelum konser ini dimulai. Aku harus tahu apa yang menyebabkan kariernya harus berakhir secepat ini. Aku mencoba menghubungi salah seorang temanku yang juga bekerja sebagai kru disini. Lebih tepatnya sahabatku, Jung Chae Rin. Dia adalah istri dari seorang aktor terkenal Choi Siwon. Aku mengambil ponsel di tasku. Mengetik beberapa tombol.
"Yeoboseyo ?"
" "
"Ah ne, jadi aku langsung masuk keruangan itu ne ?".
" ".
"jeongmal gomawoyo".

'PLIP'. Aku menutup sambungan telfonku. Melangkah kebagian penata rias sesuai dengan intruksi yang diberikan Chae Rin.

Aku menemukan ruangan itu. Perlahan kubuka gagang pintu dengan hati-hati. Aku hanya membukanya sebagian untuk memastikan 'dia' benar disini atau tidak. Dan Benar ! Namja itu ada diruangan ini dan tengah berduaan dengan seorang yeoja !

Yeoja itu sangat cantik. Rambutnya coklat bergelombang. Kulitnya putih susu dan nampak sangat serasi dengat balutan dress warna kuning yang dipakainya. Postur tubuhnya indah. Dia tersenyum kearah Yesungku ?? omooo !! Dia belum pernah merasakan tamparanku rupanya !.

Ah~ aku lupa kalau aku adalah seorang Song Hyun Ra yang tidak bisa melakukan hal semacam itu. Terlalu malas dengan 'keributan'. "aissshhh.. !!!", gerutuku pelan namun membuat kedua orang itu menoleh kearahku. Tapi pandangan Yesung kenapa seperti itu ? terlihat kosong dan seperti tidak melihat kearahku. Lebih tepatnya mengarah pada suara yang aku timbulkan. Apa dia.........

"Song Hyun Ra. Apa itu kau ? Apa itu suaramu Ra-ya ?". Aku masih terdiam ditempatku berdiri. Menepis semua pikiran buruk yang menghantui pikiranku sejak menatap matanya yang kosong.

Aku melangkah mundur. Terlalu takut jika semua itu benar. Aku memilih untuk pergi dari ruangan ini.


~~~~~

Masihkah kau marah terhadapku ?
Aku terpuruk sendiri disini.
Cahayaku hilang bersama hilangnya sosokmu.
Menghilang tak berbekas.
Aku tahu kini aku tlah terganti oleh sosoknya.

~~~~



Flash back~~~~ Of



Sudah setengah jam aku menunggu dimulainya konser ini. Namun tak terlihat tanda-tanda akan dimulai. "Kanapa lama sekali eoh ? aisssshh !!". Aku menggerutu dengan kesal. Aku paling benci harus menunggu lama.

Aku merogoh tasku. Mencoba mencari ponselku. Aku kibaskan poniku yang acak-acakan dan mulai menekan beberapa nomor disana. Aku menelfon Kyuhyun. Pasti saat ini dia sedang menungguku.

'lima detik'

'enam detik'

"Yeoboseyo ? Ra-ya ? Bagaimana keadaanmu ? Aku menunggumu sejak tadi untuk menelfonku. Apa kau melupakan namjachingumu eoh ?".

"Pelankan suaramu Oppa. Berisik ! Kenapa kau mencecarku dengan pertanyaan yang bertubi-tubi ?"

"Ah, mianhae Ra-ya. Aku hanya mengkhawatirkanmu".

"kkkkk~ . Aku membayangkan wajahmu yang terlihat bodoh saat meminta maaf Oppa ".

"aiisshh. Berhenti menggodaku !"


Tiba-tiba cahaya dikursi penonton dipadamkan. Semua fokus pada cahaya panggung yang bersinar terang. Penantianku terhadap konser ini akhirnya usai. Yesung nampak memasuki panggung. Tapi kenapa harus ada yeoja itu disampingnya ? Terlihat seperti memandu langkah Yesung ? . Aniya ! Aku tidak bisa berpikir buruk seperti ini.

"Ra-ya ? kau masih disana ?". Terdengar suara diponselku. Aku lupa dengan Cho Kyuhyun !.

"Mianhae Oppa, aku akan menelfonmu nanti. Konsernya sudah dimulai".

'PLIP'. Aku memutuskan sambunganku secara sepihak. Mataku fokus menatap wajah tampan milik Yesung. Alunan piano mulai dimainkan dengan gemulai oleh namja itu.

"Lagu ini untuk seseorang yang spesial dihatiku. Orang yang hanya bisa kutatap dari jauh"



manil geudereul
jinachyogatdamyon
iron nunmul nan ama
mollasseulgoya
saranghebwatdon
gaseumirajiman
ibyolmankeumeun
mudyojijiana
dasi oji an-getjyo
michildeut sarang haneun il
noro gudojin ne gaseumeun
gidarimi jonbuin-gabwa
noreul saranghago bamse
jiugo
ape dugo dagasol su opgo
nol mosijoso niga geuriwoso
sumeul swineun-ge
jugeumgata
cham duryowojyo




Mungkin jika aku mendapat
lebih darimu
mungkin aku tidak tahu
airmata semacam ini
hatiku dulunya penuh cinta
tapi perpisahan membuatnya
tida tenang lagi
salah satu yg aku cintai tidak
akan kembali lagi,
salah satu yang aku cinta
setengah mati
hatiku hanya setia padamu,
menunggu adalah semua yang
dapat aku lakukan
aku mencintaimu dan…
semalaman aku mencoba
menghapusmu dari pikiranku
kau benar ada
didepanku ,namun aku tidak
dapat menghibungimu
aku tidak dapat melupakkan
kamu, aku rindu kamu
apa yg aku hirup seperti
kematian
aku harus takut …




manil geudega ne harul
bondamyon
maeumi apa gogel ttolgulji
molla
myotbon-YE gyejol gochigo
gochyoya
seulpeun kkumeso jamkkelsu
itnayo
das irorireun opgetjyo
bogosipo nunmul jitneun il
gobi manajin ne gaseumeun
dareun sarang mot hal got
gata
noreul saranghago bamse
jiugo
ape dugo dagasol su opgo
nol mosijoso niga geuriwoso
sumeul swineun-ge
jugeumgata
duryowojyo
gidarilge noryokhebolkke
nal wihe ttonagandan mal
hajima
saranghandamyon gateun
mamiramyon
gyote issojwo ne simjangi
ttwilttekkaji



jika kamu lihat pikiranku
aku mungkin menurunkan
kepalaku, karena hatimu
begitu luka
berapa banyak musim yg aku
lewati
seberapa dapatkah aku bangun
dari mimpi sedih ini?
aku tidak bahagia lagi,
menangis bahwa aku
merindukanmu
hatiku takut, tidak ingin
mencintaimu lagi
aku mencintaimu dan…
semalaman aku mencoba
menghapusmu dari pikiranku
kau benar ada
didepanku ,namun aku tidak
dapat menghibungimu
aku tidak dapat melupakkan
kamu, aku rindu kamu
apa yg aku hirup seperti
kematian
aku harus takut …
aku akan menunggumu, aku
akan mencobanya
jangan beritahuku kamu
meninggalkanku demi diriku
(aku meninggalkanmu)
jika kamu cinta aku, jika kita
berbagi pikiran yg sama
ku mohon tinggal dihatiku …
sampai berdetak …. sampai
berdetak ….
(Yesung- And I Love You)


Lagu itu berhenti. Musik itu berhenti. Tapi bagaimana dengan air mataku yang tidak ingin berhenti ?. Tepuk tangan penonton semakin membuat haru suasana disini. Namja itu membuat semua yang ada disini terbawa dan hanyut dalam perasaannya.

Apa itu perasaanmu yang sebenarnya Oppa ? Apa kau begitu mencintai yeoja yang kau maksud ? Apa yeoja yang bersamamu tadi ? Kenapa terasa begitu sakit ?

Aku masih bisa melihat Yesung menangis. Dia berdiri dari tempatnya berniat meninggalkan panggung. Dia menabrak piano dan terjatuh !. Astaga ! Apa dia bodoh sampai tidak bisa melihat piano itu didepannya.

Nampak yeoja yang aku lihat diruang tata rias itu setengah berlari menghampiri Yesung. Membantunya berdiri. Yeoja itu membopong Yesung menuju belakang panggung.

"Omoo ! kenapa dia bertingkah seperti orang yang kehilangan penglihatannya ?". Aku menangis histeris. Aku meninggalkan kursi penontonku dan ingin menemuinya detik ini juga.

Aku mencoba mencari ruangan Yesung. Dengan setengah berlari aku mencoba menelaah setiap ruangan. Aku bertemu dengan Chae Rin di depan ruang tata rias. "Dia tidak disini. Temuilah dia diruangan itu". Dia menunjuk kesebuah ruangan tidak jauh dari tempatku berdiri.

"Gomawo Chae Rin-ah".

Aku melangkah memasuki ruangan itu. Mendapati Yesung bersama dengan Yeoja itu lagi. Tapi aku tidak peduli. Aku harus memastikan semuanya saat ini juga.

"Mianhae aku mengganggu kalian. Aku ingin berbicara dengan Yesung".
Aku menatap kearah Yesung. Kemudian bergantian menatap Yeoja disampingnya yang tersenyum kearahku. Menghampiriku dan mengatakan sesuatu padaku,

"Perkenalkan Aku Kang Hyun Hae. Kau pasti Song Hyun Ra. Berbicaralah dengannya. Dia membutuhkanmu". Dia tersenyum dan berlalu meninggalkan kami.

Ada suasana tegang yang tercipta. Aku menatapnya lama. 6bulan kami tidak pernah bertemu. Wajahnya semakin tampan dan terlihat begitu menderita.

"Kau sudah melihatku buta kan ? Untuk apalagi kau menemuiku ?".

"Aku hanya ingin tahu yang sebenarnya terjadi padamu Oppa".

"Tidak ada yang perlu dijelaskan. Kau bukan siapa-siapa bagiku. Bahkan kita sudah lama berpisah".

"hmmmm.. jika memang bukan diriku yang Oppa maksud. Lantas untuk siapa lagu yang kau nyanyikan Oppa ? apa untuk Kang Hyun Hae ?".

"Ne. Kau puas ? Dia adalah Kang Hyun Hae. Jadi berhenti mengganggu hidupku". Aku menangis sejak tadi. Aku tahu dia tidak akan mengetahuinya. Dia tidak bisa melihatku yang terus melihatnya dengan air mata yang tidak mampu aku tahan.

"Arraseo". Suaraku bergetar. Aku melangkah mundur lantas berbalik menuju pintu dan keluar dari ruangan ini secepatnya.

Setengah berlari aku menjauh dari Yesung. Entah berapa kali aku terjatuh dan membentur seseorang. Aku sudah tidak peduli. Karena yang tersisa hanya rasa sakit.

"Hyun Ra-sshi. Gwaenchana ?". Aku menyeka air mataku. Kutatap wajah cantik yeoja yang membantuku berdiri. Sangat cantik.

"Gwaen........" Aku merasa kepalaku berputar dan seketika ruangan menjadi gelap.





Song Hyun Ra pOv End





Kang Hyun Hae pOv


Hyun Ra pingsan tepat didepan mataku. Aku mencoba mencari ponsel untuk menghubungi teman atau keluarganya disini. Karena aku pikir tidak mungkin dia sendiri pergi ke Jepang. Dia pasti bersama seseorang.

Aku mencari panggilan terakhir diponselnya. Cho Kyuhyun. 'deg' ! Hatiku kembali merasa hal yang berbeda saat mendapati nama itu. Cho Kyuhyun. Persis ketika Yesung Oppa selalu menceritakan tentangnya padaku, aku kembali merasa hal yang berbeda. Apa aku mengenalnya ?

"Yeoboseyo ?". Aku menelfon dari ponsel milik Hyun Ra.

"Chagi. Aku menunggumu diluar. Cepat kemari".

"ahhh..hmmm.. Aku bukan Hyun Ra. Saat ini dia pingsan dan berada diruang kostum. Cepatlah datang tuan Cho".

"Dimana letak ruangan itu ? beritahu aku detailnya !". Dia sedikit membentakku. Mungkin dia terlalu menghawatirkan yeoja ini.

"Jika kau masuk lewat pintu depan, pergi ke arah kiri. Disitu kau akan menemukan ruang kostum tepat diujung".

'PLIP'. Dia memutuskan sambungan sepihak. Aku tidak mungkin memberitahu Yesung Oppa tentang hal ini. Itu akan semakin membuatnya menderita. Sudah cukup dia menderita selama ini.

"Hyun Ra, apa yang terjadi padamu chagi ?". Seorang namja tiba-tiba saja masuk tanpa mengetuk pintu dan langsung memeluk Hyun Ra. Dia pasti Cho Kyuhyun. Aku tidak bisa melihat wajahnya karena dia datang secara tiba-tiba dan memeluk Hyun Ra seperti tidak menghiraukan keberadaanku. Namja yang tidak sopan !.

Tapi apa ini ? mendengar namanya saja hatiku sudah tidak bisa aku kontrol. Apalagi saat ini aku melihat punggunnya yang terlihat kekar dengan kaos putih. Kulit putih susu. Dan apa yang aku pikirkan saat ini ?. Ahh~ aku tidak pernah mengenalnya tapi dia berhasil mengacaukan pikiranku. TIDAK BOLEH !

"ehheemm.. Mian, aku yang menghubungi anda tadi". Dia mendengar ucapanku dan berbalik menatap kearahku. Aku tersenyum padanya. Entah sadar atau tidak, dia mundur dua langkah dari posisinya berdiri. Dia nampak terkejut ketika melihatku ! Dan dia menunjukkannya secara terang-terangan dihadapanku.

"Tidak mungkin".

"Mwo ? Apa maksudmu Kyuhyun-sshi ?"

"Kau tahu namaku ? Siapa kau ? katakan padaku SIAPA KAU !". Dia membentakku. Waeyo ?. Entah mengapa hatiku sakit mendengar dia berkata kasar terhadapku. Dia juga seperti seseorang yang 'terluka' ketika memandang kearahku.

"Aku Kang Hyun Hae. Kau tidak perlu sekasar ini padaku Kyuhyun-sshi". Air mataku menetes tidak mampu aku tahan. Apa mencintai seseorang juga akan sesakit ini ? Sama seperti saat ini aku merasa sakit saat dia berkata kasar terhadapku ?





Kang Hyun Hae pOv End


~~~~~~~

Siapa kau yang sebenarnya ?
Tidakkah kau bercermin dan memantulkan bayanganmu disana ?
Sangat mirip...
Bukan wajah tapi hatimu..
Membuat perasaan ini kacau
Membuat langkah ini goyah !
Aku melihat dia hidup kembali..

~~~~~~~~


TO BE CONTINUE





Kkkkkk~ XD
Kalo ada typo atau kekurangan silahkan kritik saya yaaak XD
Hayyy Kang Hyun Hae ? *NGAKAK XD
mianhae membuat karaktermu menderita XD *evil laugh

Sabtu, 16 Februari 2013

Drabble (Its Enough)

Author : Watin Sofiyah

Cast :

Kang Min Hyuk

Watin Sofiyah a.k.a Kang Hyun Hae

Drabble ini murni milik SAYA ^^
dan ini tentang Kang's Family, kkkk~
happy readingggg ^^


========================================


Kang's Family


 “Bertengkar lagi?” tanya seorang Pria pada Gadis yang baru saja tiba dan mengambil tempat di sampingnya. Gadis itu hanya menjawab dengan dengungan kecil.

“Kenapa?” tanya Pria itu lagi. Gadis itu menggidikkan bahunya, sejenak kemudian meletakkan kepalanya di bahu Pria itu, memejamkan kedua matanya dan menikmati ketenangan yang baru tercipta. Hanya di bahu Pria itu, perasaan yang menyiksanya perlahan menguap dan hilang entah kemana.

Min Hyuk-Pria itu- meletakkan buku yang dia baca. Mengecup puncak kepala Hyun Hae-Gadis itu- lalu melingkarkan tangannya di bahu Hyun Hae, “Katakan Hae, ada apa?”

Hyun Hae bergeming. Matanya menerawang ke masa lalu, masa disaat dirinya tak pernah merasakan sakit hati seperti ini. Masa dimana dia dan Pria itu bersama-sama merajut cinta, bahagia bersama, dan menangis bersama. Bukan cinta yang seperti saat ini, cinta sebelah pihak, seolah hanya dirinya lah yang berusaha mempertahankan hubungan itu.

“Aku belajar melupakannya dari ketidakperduliannya” lirih Hyun Hae.

“Dia mengacuhkanmu?”

Hyun Hae bungkam. Hatinya terlalu perih mengucapkan kata demi kata yang membuktikan bahwa dia memang diacuhkan. Dia mengangkat kepalanya, menatap sendu Pria dihadapannya, kemudian tersenyum pasrah.

Min Hyuk menghembuskan nafasnya pelan. Ada perih yang menjalar saat dia melihat malaikat kecilnya berwajah sendu seperti itu. Perlahan tangannya mengusap lembut rambut Hyun Hae. Beberapa kali hingga dia merasa cukup memberikan kedamaian untuknya. Dibawanya tubuh Hyun Hae kedalam pelukannya dan beberapa kali mengecup puncak kepala Hyun Hae.

“Jika kau sudah merasa tidak kuat, menyerahlah. Lepaskan dia.”

Hyun Hae mengangguk kecil, dan dapat dia rasakan bajunya mulai basah akibat air mata Hyun Hae.

“Hae, kau itu terlalu sabar. Bisa, kan? Kau memberontak sekali saja? Memberontak untuk pertama dan terakhir kalinya, setelah itu kau akan bahagia.”

“Tapi aku takut,” lirihnya.
Min Hyuk melepaskan pelukannya lalu menangkup wajah Hyun Hae dengan kedua tangannya. Kedua ibu jarinya dia gunakan untuk menghapus air mata yang tidak begitu deras mengalir.

“Takut tak bisa melupakannya?” tebaknya dan mendapat respon anggukan dari Hyun Hae, “Kau bahagia, bukan? Sebelum bertemu dengannya? Dan kau pasti akan tetap bahagia saat berpisah dengannya. Ada atau pun tidak ada dirinya, itu adalah hal yang sama bagimu.”

Hyun Hae menunduk, tak berani menatap wajah Min Hyuk yang tengah mencari celah sinar dihatinya. Lama Hyun Hae berpikir, dan akhirnya sebuah anggukan kecil dia berikan sebagai jawaban atas kalimat yang tak bisa dia ucapkan, “Aku akan melepaskannya.”



~END~

FanFiction(You're My Dream) Part 1

Author : Novi elf’Clouds-Sparkyu a.k.a Novira Dwi Prapti
 

Twitter : @cloudsSparkyu 

Main Cast : 

Yesung
Cho Kyuhyun
Song Hyun Ra
 

Genre : Romance






Aku bukan pria bodoh yang akan melepaskan mimpiku demi cinta.
Tapi jauh dihatiku, namamu masih tertanam kuat.

Yesung



Kau adalah impianku.
Jika Tuhan mengijinkan, aku ingin hidup menua bersamamu.

Cho Kyuhyun



Jika cinta mengharuskanku merasakan sakit untuk kedua kalinya, aku rela.
Asalkan kau bisa menjamin kelak kau tidak akan muncul dihadapanku lagi.

Song Hyun Ra




HAPPY READING ^^





Author pOv






"yaa !! Oppa akan meninggalkanku huh ?", teriak seorang yeoja pada namjachingunya.

"mianhae Ra-ya, inilah impianku untuk menjadi penyanyi terkenal. Aku tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan ini", namja itu tengah memegang tangan Hyun Ra dengan lembut. Mencoba mencari pemahaman dari yeojachingunya yang tengah menangis dihadapannya.

Yesung adalah namja dengan kualitas suara yang tidak dapat diragukan lagi. Namja itu mengikuti audisi bernyanyi dan berhasil mendapatkan juara.

"lantas bagaimana denganku Oppa ? dan bagaimana dengan hubungan kita ?", Hyun Ra mengusap air mata yang sejak tadi tidak berhenti mengalir.

"mianhae Ra-ya, menjadi penyanyi terkenal adalah impianku. Aku tidak bisa bersamamu,aku harus mengejar impianku".

"mwo ? apa maksudmu oppa ?", Tangisnya kembali pecah.

"hubungan kita berakhir", Yesung memeluk Hyun Ra untuk terakhir kalinya. Namja itu masih sangat mencintai Hyun Ra jauh dilubuk hatinya. Tapi tentu saja dia bukan orang bodoh yang akan melepaskan kesempatan untuk meraih impiannya.

"Oppa, apa kau tidak sedang bercanda ?", Hyun Ra tersendat-sendat menanyakan hal bodoh yang sudah pasti jawabannya akan membuatnya semakin sakit. Namja itu semakin mempererat pelukannya.

"mianhae"





Author pOv End







>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>




Song Hyun Ra pOv





Sudah 3bulan berlalu sejak dia meninggalkanku. Tapi saat ini aku masih memikirkan namja itu. Aku berdiri didepan halte bus saat cuaca hujan seperti ini yang biasa kami lakukan dulu. Berharap dia akan menghampiriku dan memberikanku payung lantas memelukku hangat.

"yeoja aneh, apa kau tak lihat hujan deras seperti ini dan kau dengan bodohnya berdiri disini selama berjam-jam". Aku mematung, mencoba menerawang seseorang yang semakin mendekat kearahku. Namja ini memelukku.

Aku tetap mematung tanpa berbicara apapun. "Kajja kita ke mobil". Ajaknya setelah dia melepaskan pelukannya yang terasa hangat.

Namja ini adalah Cho Kyuhyun. Orang yang selalu membuatku kesal dengan kelakuannya yang evil. Dulu saat aku masih bersama dengan Yesung, aku sering mengabaikannya ketika dia membuat ulah padaku. Karena dia sahabat terdekat Yesung Oppa. Tapi setelah Yesung Oppa meninggalkanku,Cho Kyuhyun adalah orang yang pertama memelukku dan membuatku tegar. Dia lah yang menghapus air mataku.

aku mulai merasa ada sesuatu yang hilang saat dia tak bersikap seperti biasanya. Aku tahu sebenarnya dia menyukaiku. Aku bisa melihat tatapan matanya yang penuh cinta.

Kami duduk dimobil,tapi dia tidak segera menghidupkan mesinnya dan malah menatap kearahku. "kau selalu berbuat seperti ini. Apa kau sudah gila huh ?", dia berteriak kearahku.

"Dan kau, kenapa kau selalu datang dan memelukku seperti itu huh ?", aku balas meneriakinya. Memang benar, saat aku melakukan hal gila seperti tadi Kyuhyun selalu datang dan memelukku.

"Aku mencintaimu, aku tahu kau hanya berpura-pura tidak mengetahuinya bukan ? sekarang kau dengar, Saranghae... Mulai saat ini kita pacaran dan kau tidak memiliki alasan untuk menolakku".

"yaa !! kenapa kau mengambil keputusan sepihak ?"

"aku rasa kau mulai menyukaiku", dia tersenyum evil padaku. Entah apa yang terjadi padaku. Aku tak mampu membalas kata-katanya lebih dari ini. Meskipun Yesung masih tertanam kuat dihatiku, aku rasa aku mulai membutuhkan namja didepanku. Ya, aku memang membutuhkannya. Atau mungkin aku telah mencintainya ?




>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>





"chagi, kau pesan apa ?", suaranya membuyarkan lamunanku.

"eoh,ehh.. aku hanya ingin coffee Americano dan salad ubur-ubur", aku tersenyum sekilas dan kembali menatap jalanan yang dapat terlihat dari letakku duduk. Hubunganku dengan namja bernama Cho Kyuhyun berjalan dengan cukup baik. Dia sering berbuat evil terhadapku, jadi pertengkaran-pertengkaran kecil sudah menjadi hal yang biasa bagi hubungan kami yang sudah berjalan 3bulan. Dan dia juga mempunyai mimpi menjadi penyanyi terkenal. Sama seperti namja itu, Yesung.

"apa kau masih memikirkannya ?". Perkataannya membuyarkan segala pikiranku. Membuatku harus terbangun dan menghadapi kenyataan dihadapanku.

"hmmm.. Aku hanya berpikir Oppa, apa kau akan meninggalkanku sama seperti yang dia lakukan terhadapku?"

"Apa maksudmu chagi ? aku tidak akan meninggalkanmu. I'm promise".

"Bagaimana jika kesempatan mewujudkan mimpimu ada didepan matamu Oppa ? Apa yang akan kau lakukan ?"

Dia terdiam. Entah dia sedang berpikir atau bagaimana, yang jelas aku mulai khawatir tentang hal ini. Aku takut patah hati untuk kedua kalinya.

“Mianhae menunggu lama, ini pesanan anda berdua”. Seorang pelayan menghentikan hal yang ingin aku dengar dari mulut namja dihadapanku. Nampaknya ada rasa lega dari wajah Kyuhyun. Apa dia lega bisa menghindar dari ucapanku?.

“cepatlah makan, habiskan semuanya atau aku menciummu”.

“yaaak ! Oppa !”

“hahahahahahahaha”







Song Hyun Ra pOv End







Cho Kyuhyun pOv





“Kenapa kau tak menghabiskan semua makanan itu huh ?”. Aku sengaja tidak menjalankan mobilku. Dia terlihat aneh sejak melontarkan pertanyaan itu padaku.

“Aku tidak merasa nyaman dengan makanan itu Oppa”

“Waeyo ? kau terlihat aneh sejak tadi ?”

“Karena Oppa belum menjawab pertanyaanku tadi”. Aku kembali terdiam. Entahlah, aku merasa mimpiku menjadi penyanyi terkenal harus bisa aku wujudkan.Dan aku bukan namja bodoh yang bisa melepaskan mimpiku. Tapi yeoja ini... Aku sangat mencintainya dan aku harus bisa melindunginya. Aku tidak ingin membiutnya terluka.

“You are my dream. Aku sangat mencintaimu Ra-ya. Kau tak perlu ragu terhadap perasaanku. Tapi jika suatu saat nanti ada jalan untukku, aku harap kau bisa mengerti Ra-ya”.

Dia terdiam. Aku tahu dia sedikit kecewa dengan jawabanku. Aku menatap wajahnya lekat-lekat. Mencoba mencari sisi kekurangan dalam wajahnya. Tapi aku masih tetap melihat sinar ketulusan dari wajahnya yang polos. Entah sejak kapan dia berada didalam hatiku begitu dalam.

Aku menjalankan mobilku perlahan. Dia masih terdiam dengan sejuta imajinasinya tanpa menghiraukanku. Apa dia masih memikirkan namja itu ? ataukah dia masih kecewa atas jawabanku ?. Aku tidak jadi mengantarnya pulang. Aku berbelok arah menuju Sungai Han. Tempat favorite yeoja ini.

“Kenapa kau malah membawaku kemari Oppa?”

“Apa kau marah padaku ?”

“Aniya.. Aku hanya berpikir bagaimana caraku mengatasi patah hatiku untuk yang kedua kalinya.. kkkkk~”. Dia terkekeh, namun tak dapat menyembunyikan kesedihannya.

Aku mendekatinya. Memeluknya erat untuk membuktikan aku masih disini untuknya. Aku tidak akan meninggalkannya seperti namja itu. Aku sangat mencintainya.

“Kau tidak akan merasakan hal itu. Aku bisa menjaminnya untukmu. Saranghae Song Hyun Ra.. kelak namamu akan menjadi margaku Cho Hyun Ra”

“Nado saranghae Cho Kyuhyun. Aku akan menanti saat itu tiba”.

Kami masih berpelukan sampai saat perasaan kami bisa saling memahami satu sama lain.




>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>




“Ra-ya, temani aku latihan vokal siang ini. Aku butuh penyemangat.kkkkk~”. aku menatap wajahnya yang terlihat sempurna dimataku. Bola matanya terlihat teduh membuatku merasa nyaman jika menatapnya seperti ini.

“Mianhae Oppa, aku ada jadwal kuliah siang hari ini. Shin Seongsaengnim akan menghukumku dua kali lipat jika aku membolos pelajarannya kali ini”.

“Aissshh, jadi kau tidak bisa menemaniku eoh ?”. Aku pura-pura terlihat kesal padanya.

“jeongmal mianhae Oppa...”. Dia menundukkan kepalanya terlihat menyesal. ‘hahahahaha’, tawaku dalam hati melihat sikapnya yang begitu polos.

“Mendekat padaku, aku juga akan menghukummu”. Dia lebih mendekat kearahku. Dia tidak berani menatap wajahku yang setengah mati menahan tawa.

‘CUP’

Aku mencium keningnya. Dia tampak kaget atas perlakuanku. Pipinya merona merah menahan malu.

“Hahahahahaha”, aku tidak dapat lagi menahan tawaku.

“Yak Oppa !”

“Kelak jika kau menolak lagi, aku akan menghukummu lebih parah dari yang dilakukan Shin SeongSaengnim”. Aku mengacak-ngacak pelan rambutnya. Hatiku selalu berdesir hebat saat berada didekat yeoja ini.

“Kau pergi saja ke kelasmu, aku akan pergi setelah kau pergi”. Dia masih terdiam tanpa bereaksi. Aku mengibas-ngibaskan tanganku kewajanya.

“eoh, ahhh... ne Oppa. Aku pergi dulu ne”. Aku hanya tersenyum kearahnya.

Sebenarnya sering aku berpikir saat menatapnya dari kejauhan seperti ini. Menatap punggungnya yang semakin menjauh. Berpikir apa sebab namja itu meninggalkan Hyun Ra. Yeoja itu bahkan tak memiliki cacat sedikitpun.

Aku kembali mengingat perkataan namja itu yang tak lain adalah sahabatku, Yesung.

“Jaga Hyun Ra seperti kau menjaga Jieyon. Cintai Hyun Ra seperti kau mencintai Jieyon. Meskipun Jieyon telah meninggal karena kecelakaan yang tak sengaja aku lakukan”.

“Kelak kau jangan terus larut dalam tangismu. Kejarlah impianmu seperti mimpi yang saat ini aku coba raih”.

“Hyun Ra adalah separuh nyawaku, namun jadikan dia sebagai hidupmu”.

“Mianhae atas kebodohanku yang telah menabrak Jieyon, gadis yang kau cintai dengan sepenuh hati”.

“Cintai Hyun Ra seperti kau mencintai Jieyon. Aku pergi untuk mengejar mimpiku.”

Aku kembali menangis dalam diam mengingat semua perkataan namja itu. Apa itu alasan sebenarnya meninggalkan Hyun Ra ?. Mengejar mimpinya ?

Selama ini aku tidak pernah berpura-pura mencintai Hyun ra seperti yang disuruh namja itu. Hyun Ra yang membuatku jatuh cinta dengan mudahnya dan dalam sekejap melupakan Jieyon.

Hyun Ra sudah tak terlihat dalam jangkauanku. Mungkin dia telah berada dikelasnya. Aku menundukkan kepalaku. Mencoba menghapus semua memori yang sejak tadi mengganggu pikiranku.

“Aku tidak akan meninggalkanmu Cho Hyun Ra”




Cho Kyuhyun pOv End




To be continue


hahaha XD
yang baca punya utang RCL XD

(OneShoot) Just For One Day

Author : Watin Sofiyah

Nama Fb : Watin Elf'Sparkyu

Nama Twitter : @Sparkyu6428 

Cast:

Watin Elf'Sparkyu a.k.a Kang Hyun Hae

Cho Kyu Hyun

Genre : romance, angst

Credit pict by : Herlina Vinta
 
FF ini murni hasil pemikiran saya, don't COPY + PASTE
Cho Kyu Hyun dan FF ini adalah hak dan milik saya kkkkk~
 Happy Readiiinnggggg ^^

=================



Ini tentang seorang Pria yang tak bisa mengungkapkan perasaannya. Tidak. Bukan tidak bisa, tapi karena dia pikir waktu belum berpihak padanya. Dia hanya mampu menatap 'gadisnya' saja. Menatap dari kejauhan. Tersenyum seorang diri. Bahagia seorang diri. Dan.. Merasakan sakit seorang diri.

Setiap hari selama dua bulan terakhir, dia selalu melakukan kegiatan ini. Mengambil jarak agak jauh darinya agar dapat memandangnya dengan puas. Baginya ini menjadi sebuah kebiasaan. Menatapnya setiap hari, memotret wajah cantiknya dan menyimpan dalam ingatannya.

Tak ada yang tahu kebiasaannya ini selain dirinya dan juga Tuhan. Bahkan gadis itu pun tak juga tahu. Ya. Bagaimana mungkin gadis itu tahu jika Kyu Hyun -pria itu- melakukannya secara diam-diam?

Bahkan saat bertemu dengannya pun yang mampu dia lakukan hanya tersenyum dan sedikit membungkukkan badannya -tanpa sapaan-. Lidahnya terasa kelu walau hanya sekedar mengucapkan kata “Annyeong”. Inikah penyakit orang jatuh cinta? Atau dia sedang menerima akibat dari perbuatannya?

~oOo~

“Kyu..” Sapa seorang gadis yang mampu membuat jantungnya berhenti berdetak beberapa detik. Hanya gadis itu. Gadis bermata besar dan berbibir mungil yang mampu melakukannya. Berhenti bernafas selama beberapa detik.

Gadis itu berlalu dari hadapannya. Hanya menyapa Kyu Hyun saat mereka berpapasan. Bukan tidak sengaja, Kyu Hyun sengaja mengambil jalan yang berlawanan dengannya agar dia bisa melihatnya tersenyum.

~oOo~

“Aku tahu,”Ucap gadis itu pada sahabatnya.

“Lalu?”       

“Entahlah.” Desahnya sambil mengangkat kedua bahunya. Hyun Hae -gadis itu- kembali diam. Otaknya kembali mencerna kalimat yang baru saja dilontarkan sahabatnya. Ada sedikit perih dan juga bahagia menjalar dalam hatinya. Dia juga bingung harus bersikap seperti apa? Dia tahu bahwa Kyu Hyun selalu memandangnya secara diam-diam. Dia sengaja membiarkannya berbuat seperti itu, karena diam-diam dia menyukai perbuatan Kyu Hyun. Tapi, entah kenapa perih itu terkadang kembali singgah dalam hatinya.

~oOo~

Bagiku menatap dia dari kejauhan adalah sebuah keindahan. Dan aku sangat menikmi ini meskipun terkadang menyakitkan. - Kyu Hyun-

Sudah dua hari ini Hyun Hae sengaja menghindar darinya. Memutar arah bila bertemu dengannya. Bukan tanpa alasan dia melakukan ini. Ada satu alasan yang mampu diterima oleh akal sehatnya. Ya. Dia takut kembali terluka. Semakin sering dia bertemu Kyu Hyun, semakin sering pula perih itu hinggap di hatinya. Mungkinkah Kyu Hyun telah menggoreskan luka yang sangat dalam di hatinya?

Sementara Kyu Hyun yang merasakan perubahan pada diri Hyun Hae juga merasakan perih di hatinya. Senyuman itu perlahan memudar dan berganti dengan tubuh yang selalu menghindarinya. Perih itu datang dengan sendirinya. Perih itu menjalar di hatinya saat dia tahu Hyun Hae menghindarinya. Bukankah itu hal yang wajar? Merasa diabaikan. Tapi, karena ini adalah kebiasaannya, dia tetap melakukannya. Mencintainya meskipun menyakitkan.

~oOo~

“Hae..” Panggil Kyu Hyun saat mereka tak sengaja bertemu di taman kota.


“Ne?”

“Boleh aku berbicara?”

Hyun Hae melihat jam tangannya lalu mendesah sebentar. “Maaf aku harus pergi.”
Dengan terpaksa Kyu Hyun mengiyakan keinginannya. Dia juga tak punya hak untuk mencegahnya pergi.

“Aku tahu kau menghindariku.” Lirihnya menatap punggung Hyun Hae yang perlahan menjauh darinya. Dan perih itu kembali merayap di hatinya bersamaan dengan kekecewaannya pada Hyun Hae.

“Haruskah aku menyerah? Atau aku harus mengutarakannya segera?”

~oOo~

Hari ini Kyu Hyun sengaja menunggu Hyun Hae diluar kelasnya. Menunggu hingga mata kuliah Hyun Hae selesai. Semua itu dilakukannya demi sebuah jawaban. Jawaban atas sikap Hyun Hae akhir-akhir ini. Menghindarinya.

Hyun Hae segera memasukkan bukunya ke dalam tas sampingnya lalu berjalan keluar ruangan. Setelah mencapai pintu pandangannya berhenti pada sosok Kyu Hyun yang juga sedang menatap ke arahnya. Hyun Hae melemparkan senyum kecilnya lalu mengambil arah yang berlawanan dari tempat Kyu Hyun duduk.

“Jangan menghindar dariku.”

Hyun Hae menghentikan langkahnya sebentar lalu melanjutkannya lagi. Dan menganggap bahwa kalimat Kyu Hyun bukanlah untuk dirinya.

“Tunggu..” Cegah Kyu Hyun seraya memegang pergelangan Hyun Hae.

Hyun Hae menghentikan langkahnya dan menatap bingung wajah Kyu Hyun. Lama mereka saling beradu pandang namun tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibir Kyu Hyun. Hyun Hae sedikit memiringkan kepalanya lalu menaikkan kedua alisnya.

“Ada apa?”

Pertanyaan Hyun Hae mampu membuat Kyu Hyun tersadar dari pesona Hyun Hae yang menyihirnya. Dia mengerjapkan mata beberapa kali lalu menggeleng pelan.

“Tidak ada.”

“Baiklah. Aku pergi dulu.”

Kyu Hyun hanya mengangguk dan tersenyum. Sementara Hyun Hae tetap tak melangkahkan kakinya.

“Waeyo?” Tanya Kyu Hyun

“Kau belum melepaskan tanganku.”

Kyu Hyun tertawa kecil melihat kebodohannya dan segera melepaskan genggamannya walau dengan berat hati.

~oOo~

Aku mencintaimu. Tak perduli kau selalu mengindar dariku, aku akan tetap bertahan pada pilihanku. -Kyu Hyun-

Waktu menunjukkan pukul tiga dini hari. Namun kedua matanya masih enggan untuk terpejam. Bahkan tubuhnya seolah menolak kata lelah sejak 8 jam lalu. Kyu Hyun hanya duduk di kursi putarnya. Menatap layar laptopnya yang di dalamnya berisi foto-foto Hyun Hae yang berhasil dia abadikan -secara diam-diam-.

Dia meneguk pepsinya yang hampir habis. Meregangkan ototnya sejenak lalu melihat jam dinding di kamarnya. Sudut kanan bibirnya terangkat dan tak lama kemudian dia mengacak rambutnya. Frustasi.

“Kau menyihirku nona Kang.”

Kyu Hyun menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan. Jari tengahnya kembali mengklik foto Hyun Hae dari awal, melihatnya kembali meskipun kegiatan ini berlangsung sejak delapan jam yang lalu.

“Aku mencintaimu. Tak perduli kau selalu menghindar dariku. Aku akan tetap bertahan pada pilihanku. Kau.. Gadis bermata besar, tak lama lagi kau akan mencintaiku.”

~oOo~

Tak bisakah kau menyuruh hatimu yang tuli dan buta itu untuk mendengar dan melihat cintaku? Sehari saja. Izinkan aku menjadi kekasihmu. -Kyu Hyun-
Waktu terus bergerak maju dan kau tetap menutup hatimu. Jadi kuputuskan untuk berhenti. Lalu sekarang kau datang dan menyuruhku untuk menyambut cintamu. Apakah aku harus melakukannya dengan terpaksa? -Hyun Hae-

“Kyu..” Panggil Hyun Hae yang merasa terkejut saat melihat Kyu Hyun duduk di bangku taman tempat dia biasa membaca buku. Kyu Hyun mendongakkan kepalanya dan tersenyum mendapati Hyun Hae menatap bingung ke arahnya.

“Aku menunggumu.” Ucapnya seolah mengerti ekspresi bingung Hyun Hae.

“Menungguku?”

Kyu Hyun mengangguk dan menggidikkan kepalanya. Memerintah Hyun Hae agar duduk di sebelahnya.

“Ne.”

“Waeyo?”

“Ada yang ingin aku bicarakan.”

Detak jantung Hyun Hae berhenti berdetak selama beberapa detik. Aliran darah dingin mulai memenuhi pembuluh darahnya. Dan saat ini yang ada di pikirannya adalah bahwa dia harus mencari alasan dan segera pergi. Entahlah, hatinya selalu menyuruh dia begitu. Menjauh. Menghindar. Dan berpura-pura tak perduli pada Kyu Hyun. Semua itu dia lakukan demi hatinya bukan hati Kyu Hyun.

“Maaf.. Aku harus pergi.” Hyun Hae segeran bangkit dan berjalan meninggalkan Kyu Hyun.

“Jangan menghindar dariku. Aku tahu itu hanya alasanmu. Kau pikir aku tidak tahu bahwa setiap hari kau duduk disini satu jam sebelum mata kuliahmu di mulai?”

Hyun Hae menghela nafas sebelum membalikkan badannya. Kenapa hatinya begitu sesak mendengar ucapan Kyu Hyun? Kenapa hatinya begitu tidak rela Kyu Hyun merasa kecewa padanya? Apakah perasaan itu kembali tumbuh?

“Aku harus ke perpustakaan untuk mengembalikan buku.” Hyun Hae kembali melanjutkan langkahnya. Namun, kembali terhenti saat mendengar kalimat Kyu Hyun.

“Buku apa? Kau baru meminjamnya kemarin dan harusnya di kembalikan tiga hari lagi!”

 Kyu Hyun mulai bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Hyun Hae.

“Tak bisakah kau menyuruh hatimu yang tuli dan buta itu untuk mendengar dan melihat cintaku? Sehari saja Hae.. Sehari saja. Izinkan aku menjadi kekasihmu.”

Mata bulat Hyun Hae melebar mendengar kalimat Kyu Hyun yang bagaikan sebuah ombak yang menghantam benteng pertahanannya. Otot-ototnya menegang dan nafasnya tercekat.

“Hae..” Panggil Kyu Hyun seraya memutar tubuh Hyun Hae. Hyun Hae menghela nafas sebentar kembudian membalas tatapannya tepat di manik mata Kyu Hyun.

“Kenapa kau menyuruhku? Tidak sadarkah kau bahwa dulu aku juga sama sepertimu?”

“Sama? Maksudmu?”

“Dulu aku mencintaimu, tapi kau mengacuhkanku. Jangankan melihatku, melirik pun tidak. Waktu terus bergerak maju dan kau tetap menutup hatimu. Jadi kuputuskan untuk berhenti. Lalu sekarang kau datang dan menyuruhku untuk menyambut cintamu. Apakah aku harus melakukannya dengan terpaksa?”

Kyu Hyun melonggarkan pegangannya dari kedua bahu Hyun Hae. Kedua kakinya seolah tak mampu menopang berat tubuhnya. Mencintainya? Benarkah Hyun Hae pernah mencintainya? Lalu kenapa dia mengacuhkannya? Apakah ini akibat dari perbuatan yang tak sengaja dia lakukan?

“Aku minta maaf atas sikapku. Sungguh! Aku tidak tahu bahwa kau mencintaiku. Dan aku..aku tak akan memaksamu.”

Kyu Hyun memejamkan kedua matanya lalu membuang muka. Kali ini dia benar-benar membiarkan Hyun Hae pergi dan tak ingin melihat wajahnya yang pernah terluka karena dirinya. Mungkin luka itu masih membekas hingga saat ini dan mungkin juga itu adalah alasan mengapa Hyun Hae selalu menghindarinya.

~oOo~

Cepat temukan kunci hatiku dan segera buka pintunya. Apabila kau berhasil, maka seluruh isinya akan menjadi milikmu. -Hyun Hae-

Aku akan segera menemukan kunci itu. Asalkan pemiliknya tak benar-benar membuang kuncinta ke dalam samudera. - Kyu Hyun-

Sejak hari itu Kyu Hyun tak pernah menampakkan wajahnya di depan Hyun Hae. Dia semakin memperajauh jarak dengannya. Sekalipun rindu itu menyerang, yang dia lakukan hanya berfikir bahwa Hyun Hae akan semakin baik-baik saja tanpa perlu dia melihatnya.

Kyu Hyun hanya tak ingin menyakitinya lagi. Saat ini yang dia pikirkan adalah biarlah dia menjauh dari Hyun Hae. Biarlah dia menahan sakit di hatinya karena dengan begitu dia dapat merasakan penderitaan yang di alami Hyun Hae karena dirinya.

“Cepat atau lambat aku akan terbiasa tanpamu.”

Drtt.. Drtt..
Ponselnya bergetar. Dia segera meraihnya dan melihat sebuah pesan baru menghiasi layar ponselnya. Kyu Hyun menarik sudut kanan bibirnya saat nama Hyun Hae juga tertera di sana. Menandakan gadis itu sebagai pengirimnya.

Meskipun aku telah berhenti mencintaimu. Namun, tak menutup kemungkinan hatiku akan kembali terbuka karenamu.

Kyu Hyun tersenyum dan belum sempat dia membalasnya, sebuah pesan baru dari orang yang sama kembali dia dapatkan.

Cepat temukan kunci hatiku dan segera buka pintunya. Apabila kau berhasil, maka seluruh isinya akan menjadi milikmu.
Kyu Hyun terkekeh membacanya. Dan disaat ibu jarinya hendak membalas pesan itu, sang pengirim pesan telah lebih dulu berdiri di sampingnya dengan nafas memburu.

“Kau sudah gila tuan Cho! Apa yang kau lakukan disana?”

Kyu Hyun kembali tertawa melihat wajah panik Hyun Hae dengan nafas yang masih memburu. Gadis itu pikir dia akan bunuh diri? Melihat saat ini dirinya sedang berdiri di tepi atap gedung kampusnya. Kyu Hyun turun dengan tawa yang masih menghiasi wajahnya.

“Kau pikir aku akan bubuh diri?”

“Ne.”

“Kau tahu? Aku suka sekali berdiri disana. Bukan untuk bunuh diri, tapi menikmati pemandangan dan hembusan angin.”

“Jadi bukan bunuh diri?”

Kyu Hyun menggeleng. Masih dengan tawa yang menghiasi wajahnya, dia menarik Hyun Hae ke dalam pelukannya.

“Aku akan segera menemukan kunci itu. Asalkan pemiliknya tak benar-benar membuang kuncinya ke dalam samudera.”



~END~